Bertualang Sendirian ke Wakatobi - Bosan dengan rutinitas sehari-hari, tak ada salahnya bila Anda melakukan meditasi dengan berlibur. Wakatobi di Sulawesi Tenggara dengan surga bawah lautnya bisa jadi pilihan. Dijamin seru!
Akhir Mei 2010 silam, di tengah kebosanan yang melanda saat bekerja, saya merasa butuh udara segar. Ya, saya harus berlibur. saya memilih untuk liburan sendiri. Pilihan saya pun jatuh di surga bawah laut bernama Wakatobi dan sekitarnya.
Hasil chatting dan mengobrol dengan dua orang teman. Akhirnya dua teman ini menjadi orang pertama yang mengetahui destinasi liburan 'meditasi' saya. Akhirnya saya pun memutuskan berangkat ke Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Sedikit nekat, karena saya baru sibuk mencari tiket dan mendadak minta cuti H-3 sebelum keberangkatan. Berbekal acuan dari hasil pencarian di internet, saya mempelajari sedikit destinasi yang akan dituju.
Sempat terpikir ingin pergi ke Bau-bau juga. Namun ragu-ragu karena beberapa alasan. Syukurlah, akhirnya harapan yang kecil tersebut bisa terwujud.
Tidak menggunakan penerbangan dari Jakarta ke Kendari atau sebaliknya, saya lebih memilih perjalanan seru menggunakan transportasi air dari pulau ke pulau. Saya pun mencoba naik kapal kayu besar dengan barak-barak, kapal feri kecil, hingga 'kapal jet'.
Bahkan saya juga mencoba naik kapal kayu yang panjangnya sekitar sepuluh meter saja. Kapal itupun bergoyang-goyang di atas ombak setinggi dua hingga tiga meter di lautan.
Ini merupakan perjalanan saya yang kedua ke Pulau Sulawesi. Kali ini pun saya pergi sendiri dengan berbekal perlengkapan satu tas ransel saja. Ini menjadi perbekalan selama 10 hari melakukan liburan meditasi. Perjalanan yang tak akan terlupakan dan selalu melekat di hati.
Akhir Mei 2010 silam, di tengah kebosanan yang melanda saat bekerja, saya merasa butuh udara segar. Ya, saya harus berlibur. saya memilih untuk liburan sendiri. Pilihan saya pun jatuh di surga bawah laut bernama Wakatobi dan sekitarnya.
Hasil chatting dan mengobrol dengan dua orang teman. Akhirnya dua teman ini menjadi orang pertama yang mengetahui destinasi liburan 'meditasi' saya. Akhirnya saya pun memutuskan berangkat ke Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Sedikit nekat, karena saya baru sibuk mencari tiket dan mendadak minta cuti H-3 sebelum keberangkatan. Berbekal acuan dari hasil pencarian di internet, saya mempelajari sedikit destinasi yang akan dituju.
Sempat terpikir ingin pergi ke Bau-bau juga. Namun ragu-ragu karena beberapa alasan. Syukurlah, akhirnya harapan yang kecil tersebut bisa terwujud.
Tidak menggunakan penerbangan dari Jakarta ke Kendari atau sebaliknya, saya lebih memilih perjalanan seru menggunakan transportasi air dari pulau ke pulau. Saya pun mencoba naik kapal kayu besar dengan barak-barak, kapal feri kecil, hingga 'kapal jet'.
Bahkan saya juga mencoba naik kapal kayu yang panjangnya sekitar sepuluh meter saja. Kapal itupun bergoyang-goyang di atas ombak setinggi dua hingga tiga meter di lautan.
Ini merupakan perjalanan saya yang kedua ke Pulau Sulawesi. Kali ini pun saya pergi sendiri dengan berbekal perlengkapan satu tas ransel saja. Ini menjadi perbekalan selama 10 hari melakukan liburan meditasi. Perjalanan yang tak akan terlupakan dan selalu melekat di hati.
0 komentar